16 December 2019
Kamis, 5 Desember 2019 lalu Crosstechno Team (CT Team) mendapat kesempatan untuk mengikuti acara bertajuk Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Batik Tuban. Bertempat di Sanggar Batik Sekar Ayu, Desa Kerek, Kabupaten Tuban acara dimulai pukul 10.00 WIB. CT Team diundang dalam acara ini sebagai presenter juga selaku pengembang aplikasi android dari Batik Tuban itu sendiri. Apa sih Aplikasi Batik Tuban itu?
Sesuai dengan namanya, aplikasi Batik Tuban adalah aplikasi yang akan menghubungkan para pembatik dengan para pecinta batik. Aplikasi ini dapat diunduh di playstore. Di dalamnya terdapat berbagai jenis batik Tuban yang dipromosikan oleh pembatik setempat. Jenis batiknya pun beragam mulai dari batik sogan, batik gedog, batik tulis Tuban yang tak kalah eksotik hingga batik tenun yang pastinya handmade.
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya sebagai pencetus aplikasi Batik Tuban memiliki tujuan mulia dimana mereka ingin memperkenalkan kekhasan Batik Tuban melalui aplikasi android yang dikhususkan untuk memasarkan Batik Tuban. Selama ini, banyak pembatik/pelaku usaha baru yang kebingungan memasarkan batik-batiknya. Apalagi ditambah dengan keterbatasan akses informasi di pedesaan mengenai penggunaan aplikasi android.
Harapannya, dengan diluncurkannya aplikasi ini dapat menaikkan pendapatan pembatik di daerah Tuban sekaligus membantu memperkenalkan teknologi terbaru kepada masyarakat desa. Meskipun di desa jaringan internet terbilang tidak cukup memadai, namun aplikasi android ini tetap mampu berjalan dengan cepat. Dengan pemasaran yang tepat, diharapkan batik Tuban dapat menguasai pasar online maupun offline.
Dari sekian banyak kendala pemasaran yang dihadapi pembatik, kemasan produk menjadi salah satu faktor utama yang menyababkan sulitnya memasarkan produk. Biasanya para pelaku usaha kurang begitu peduli dengan kemasan yang digunakan. Kebanyakan dari mereka hanya mengemas produk-produknya dengan bungkus ala kadarnya.
Melirik hal ini, STKW memiliki ide untuk merubah pandangan pelaku usaha mengenai kemasan produknya. Mengikuti tren generasi milenial yang menyukai produk handmade dan campaign go green, STKW dan CT Team mengajak para pelaku usaha Batik Tuban beralih dari plastik ke daun lontar sebagai kemasan produknya. Apalagi pemburu batik mancanegara menyukai kemasan handmade yang unik. Berangkat dari pemikiran itulah, STKW mengadakan pelatihan pembuatan kemasan Batik Tuban berbahan Daun Lontar.
Dengan tutor dari ahlinya, yakni Mbah Slamet, para pembatik diajak untuk beralih membuat kemasan Batik Tuban yang awalnya tas plastik alias kantong kresek menjadi wadah berbahan daun lontar. Acara ini disponsori Ristekdikti dan STKW. Dihadiri sebanyak kurang lebih 30 pelaku usaha batik dan perajin batik setempat.
Wah, CT Team sangat tercerahkan nih dengan pelajaran membuat kemasan batik handmade yang pastinya ramah lingkungan ini. Apalagi suasana desa yang adem ayem. Ditambah dengan pemandangan hijau sana sini, keramahan penduduk dan pastinya Batik yang harganya pas di kantong gak bikin melompong. Gimana, setelah CT Team cerita panjang lebar kalian jadi pengen bikin Aplikasi Android speed kenceng walau sinyal kejepit macam Aplikasi Android Batik Tuban, kan? Yuk, cuss gandeng Crosstechno buat wujudin impian kalian.