14 April 2023
Debugging sangat akrab bagi programmer dan orang yang berkecimpung di dunia pemrograman dan coding. Fungsi debugging begitu vital hingga memerlukan praktek dan pemahaman tersendiri untuk mengatasinya.
Secara singkat, debugging berarti menghapus bug di dalam kode. Bug merupakan pekerjaan rumah yang cukup menyebalkan bagi programmer. Satu saja bug sudah cukup merepotkan sebab dapat menyebabkan masalah dalam keseluruhan program hingga membahayakan keamanannya.
Pengertian Debugging
Seperti sudah disinggung di atas, debugging merupakan tahapan menemukan dan menghapus bug atau kesalahan dalam kode. Menghapusnya tidak selalu cepat atau gampang. Tidak jarang, debugging malah membutuhkan waktu yang lama dibandingkan menulis program itu sendiri.
Mengidentifikasi ada tidaknya bug dapat dilihat dari kegagalan login, layar biru, disfungsi fitur, dan sebagainya. Tentunya, ini membuat aplikasi atau software menjadi tidak lancar bahkan memusingkan penggunanya. Untuk menghindarinya, pengecekan ada tidaknya bug wajib dilakukan sebelum menyerahkan hasil pekerjaan ke klien atau meluncurkannya ke publik.
Alasan Melakukan Debugging
Selain fungsi membuat aplikasi atau software berjalan mulus, berikut Fungsi Debugging atau alasan lain melakukan debugging:
• Mengetahui kesalahan sedari dini sehingga mencegah bug atau kesalahan tersebut melebar kemana-mana.
• Memperbaiki kesalahan dari awal sehingga lebih mudah dalam mencari solusinya.
• Mencegah kesalahan desain program berikutnya.
• Menyediakan pengetahuan tentang komposisi data.
• Merekomendasikan developer informasi yang penting dan yang kurang bermanfaat.
• Menutup celah peretas memasuki program melalui bug atau kesalahan.
• Dengan debugging sedari dini maka developer dapat menghindari proses pengetesan yang kompleks di masa depan.
Tahapan Melakukan Debugging
Mengingat fungsi debugging yang besar di atas, tahapan melakukan debugging memerlukan ketelitian dan kemahiran teknis tingkat lanjut. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh debugger. Tetapi dianjurkan agar setiap programmer dan full stack developer menguasai kompetensi debugging. Pengerjaan debugging bukan hal yang asing bagi mereka sebab berkaitan dengan coding. Dan berikut tahapan melakukan debugging:
1. Mereproduksi Bug
Untuk mereproduksi bug, pertama-tama dokumentasikan semua permasalahan bug secara tepat. Tujuannya, Anda dapat menyusun bug mana yang lebih dahulu membutuhkan penanganan dan mana yang bisa menunggu nanti. Pada proses ini, Anda sekaligus dapat menyusun tim untuk menangani sesuai kemampuan atau tersedianya waktu setiap anggota tim.
Fungsi lainnya, Anda bisa mengetahui bug yang siap diuji coba dan sudah melewati tahapan penyelesaian. Jika ada bug yang baru, Anda bisa mengetahui ketika pengetesan pada berbagai jenis perangkat dan browser sedini mungkin.
2. Mengetahui Kesalahannya
Berikutnya, kumpulkan kesalahan pada program. Buat daftar berupa kategori jenis kesalahan dan prediksi penyebabnya. Misalnya, kegagalan mengeksekusi perintah software masuk ke dalam kategori kesalahan. Sedangkan tabel prediksi penyebabnya diisi oleh syntax bug pada script. Umumnya Anda akan membuat daftar ini ketika menguji coba program baik secara internal atau oleh klien. Tujuan tahapan ini adalah mengetahui semua kesalahan sehingga tidak perlu kerja dua atau bahkan tiga kali lantaran melewatkan kesalahan yang muncul saat uji coba.
3. Memperoleh Letak Bug
Pentingnya identifikasi bug sangat berguna dalam menentukan lokasi bug. Contohnya, bug terdapat di kode navigasi, tombol perintah, dan lainnya.
4. Memeriksa Kesalahan
Anda dapat memakai teknik bottom-up atau memeriksa dari kode terkecil hingga ke kesatuan kode di sekelilingnya. Cara ini akan membantu memperbaiki kesalahan utama pada lokasi bug hingga kesalahan di sekitarnya. Dengan demikian, dalam satu pekerjaan, Anda bisa menyelesaikan berbagai kesalahan sehingga potensi mempengaruhi kode lain akan semakin ditekan.
5. Memastikan Ketiadaan Kesalahan yang Mungkin Muncul
Untuk memastikannya, tulislah tes otomatis pada lokasi bug dengan memanfaatkan framework test. Setelah yakin tidak ada kesalahan baru yang berpotensi muncul, Anda bisa siap melangkah ke tahap berikutnya.
6. Proses Debugging
Jika menemukan lebih dari satu bug, disarankan untuk mengumpulkan seluruh unit test code yang ingin diganti. Berikutnya, ujikan kode pada masing-masing kode yang ingin diganti hingga semuanya lolos pengetesan.
7. Memperbaiki dan Memverifikasi Script
Inilah tahapan terakhir. Masukkan semua kode yang sudah diperbaiki dan lolos pengetesan ke dalam framework. Cek hingga dua kali dan tes semua script. Pastikan seluruh program berjalan sesuai rencana.
Artikel lainnya dari Crosstechno :
Untuk Anda Pemilik Website Langkah – Langkah Ini Membantu Anda Tingkatkan Pengalaman Pengguna