×

Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis

PRODUCT DETAIL

Archives

2024 2023 2022 2021 2020 2019 2018 2017 2015 2014 2013 2012
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis

25 August 2023

Mungkin kamu pernah menemukan jenis website statis dan dinamis ketika browsing di internet. Tahukah kamu, perbedaan website statis dan dinamis? Website statis adalah jenis web yang isinya tidak bisa sembarangan diubah karena harus melalui script yang ada pada program. Selain itu, ada pula jenis website dinamis yang jumlahnya kini semakin banyak.

Apa Itu Website Statis?

Website statis adalah halaman yang berisi serangkaian file HTML, kode HTML itulah yang membangun halaman web statis. Setiap halaman juga memiliki file HTML yang terpisah. Pembangunan web statis ini termasuknya cukup mudah. Ketika awal mula adanya world wide web, semua website menggunakan jenis ini. Website tersebut dikatakan statis karena kurang fleksibel untuk dilakukan perubahan. Karena jika hendak diubah, mau tidak mau kamu harus merubahnya lewat script halaman HTML tadi. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa merubahnya, itulah mengapa kebanyakan konten pada website ini jarang sekali berubah.

Apa Itu Website Dinamis?

Apabila website statis adalah situs yang cukup kurang fleksibel, maka berbeda dengan jenis web yang satu ini. Website dinamis adalah situs yang menggunakan teknologi server, misalnya seperti PHP untuk membangun halaman web. Website dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan halaman. Baik itu menambah, menghapus atau mengedit konten yang ada di web tersebut. Pengguna tidak perlu membuka struktur kodenya terlebih dulu. Itulah mengapa dinamakan dinamis, karena konten mudah di-update dan bisa lebih fresh. Biasanya untuk membantu manajemen konten, website dinamis menggunakan bantuan CMS (Content Management System).

Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis
Website Statis:

1. Pengguna hanya dapat melihat, tanpa bisa melakukan interaksi apapun. Seperti mengisi data atau yang lain.
2. Kebanyakan digunakan pada website company profile. Karena hanya menampilkan informasi penting saja.
3. Tidak banyak menggunakan bahasa pemrograman, hanya sebatas HTML & CSS. Biasanya ditambah juga Javascript agar web terlihat lebih hidup.
4. Waktu pembuatan web-nya relatif singkat, tergantung banyaknya halaman yang dibuat.
5. File tiap halaman terpisah, sehingga apabila ingin membuat halaman baru maka harus membuat file baru juga.
6. Informasi atau konten jarang di-update.
7. Tidak menggunakan database, semua informasi tersimpan dalam satu file halaman tersebut.

Website Dinamis:

1. Pengguna dapat mengupdate informasi atau konten langsung dari website-nya
2. Digunakan pada banyak situs, seperti web toko online, website blog pribadi dan masih banyak lagi.
3. Menggunakan bahasa pemrograman web, seperti PHP, MySQL, Ruby dan yang lain.
4. Waktu pembuatan memakan waktu yang cukup lama.
5. Apabila hendak membuat halaman baru, tidak perlu membuat file lagi. Cukup buatkan saja programnya.
6. Konten bisa di-update kapan saja, karena hanya perlu merubah lewat CMS
7. Menggunakan database, untuk menyimpan data-data. Sehingga ketika web diakses, tinggal mengambil dari database tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Website Statis dan Website Dinamis
Website Statis
Berikut ini keunggulan dan kekurangan dari website statis.

Keunggulan:
1. Tidak harus memiliki keahlian pemrograman dalam membangun web statis.
2. Proses pembuatan yang relatif cepat.
3. Proses indeks cepat karena hanya terdiri dari file HTML dan CSS saja.
4. Maintenance mudah.
5. Lebih hemat biaya, dari biaya produksi hingga operasional.

Kekurangan:
1. Fungsionalitas terbatas.
2. Harus di-maintenance oleh orang yang pengalaman dalam pemrograman.

Website Dinamis
Selanjutnya adalah keunggulan dan kekurangan untuk website dinamis.

Keunggulan:
1. Memungkinkan pengguna untuk selalu memperbarui baik itu konten ataupun informasi lain.
2. Dapat menggunakan CMS, sehingga akan lebih mudah karena dibantu tools yang ada pada CMS tersebut.
3. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan web tersebut.

Kekurangan:
1. Membutuhkan biaya dan waktu yang cukup banyak pada awal pembuatan.
2. Membutuhkan hosting yang cukup besar untuk membantu menyimpan file web.
3. Karena menggunakan berbagai teknologi, plugin dan isi konten yang semakin banyak menyebabkan pemuatan atau kecepatan website melambat.

 

Artikel lainnya di Crosstechno:

Cara Mengoptimalkan SEO Untuk Konten Website Anda

15
11, 2024
Seperti yang kita tahu, belakangan ini orang-orang banyak mengandalkan google untuk mendapatkan info…
18
10, 2024
Pernahkah Anda mendengar istilah metadata dalam dunia teknologi informasi? Istilah ini sudah lazim d…
11
10, 2024
Google Ads, sebelumnya dikenal sebagai Google AdWords, adalah platform periklanan online yang dimili…