07 November 2019
Optimasi mesin pencari, atau search engine optimization (SEO), telah menjadi salah satu istilah paling populer dalam bidang pemasaran dan pembuatan konten. SEO diproyeksikan menjadi salah satu saluran pemasaran yang paling prospektif saat ini. Menurut Statista, 32 persen pemasar global percaya bahwa SEO akan mendatangkan return of investment (ROI) tinggi dibanding saluran-saluran pemasaran lainnya.
Melihat peningkatan peran SEO dalam pengembangan bisnis secara online, penting bagi kita untuk mengetahui dasar-dasar cara kerjanya. Namun, sebelum mendalami SEO, kita harus mengetahui bagaimana search engine seperti Google mendata dan menyortir situs web.
Secara garis besar, search engine atau mesin pencari memiliki dua fungsi utama, yaitu:
Mesin pencari seperti Google menyusun indeks menggunakan program komputer bernama crawler. Tiap crawler bertugas mengunjungi laman web dan mengumpulkan data seperti URL, judul, hingga tag atau kata kunci. Setelah itu, crawler akan pindah ke laman-laman lainnya melalui tautan yang tercantum di laman tersebut, melakukan pendataan serupa, dan seterusnya.
Para crawler akan terus memperbarui informasi guna mendeteksi jika ada perubahan. Seluruh data ini akan disimpan dalam bank data atau indeks search engine. Ketika kamu mencari sesuatu, daftar laman web yang ditampilkan search engine bersumber dari indeks tersebut.
Ada sedikitnya dua kriteria yang dipertimbangkan search engine dalam menampilkan laman web, yaitu:
Relevansi berarti kesesuaian isi laman web tersebut dengan pencarianmu berdasarkan informasi seperti judul, kata kunci, konten teks, atau gambar yang telah terkumpul di indeks. Setelah itu, search engine akan mengurutkan laman web berdasarkan aktivitas dan popularitas masing-masing laman.
Sebagai contoh, salah satu algoritme yang digunakan Google untuk mengurutkan hasil pencarian adalah PageRank. Algoritme ini menilai suatu laman web berdasarkan jumlah inbound link atau tautan di laman lain yang mengarah ke laman tersebut.
Selain itu, ada beberapa faktor lain, antara lain frekuensi laman tersebut diperbarui dan jumlah laman di domain tersebut yang mendapat peringkat tinggi.
Secara garis besar, optimasi mesin pencari adalah proses membuat suatu situs atau laman web semakin “terlihat” dalam search engine secara organik. Merujuk bahwa search engine memiliki formula tertentu untuk menampilkan laman web, maka SEO dapat dikatakan mencari cara memaksimalkan keuntungan yang bisa kamu dapat dari formula tersebut.
SEO berarti mengetahui cara kerja search engine, memastikan bahwa konten web kamu mendapat peringkat tinggi, sehingga ditampilkan lebih awal dan makin ramai dikunjungi. Praktik SEO sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu on-site dan off-site.
Berkaitan dengan faktor teknis dan kualitas konten dari dalam situs atau laman kamu. Memaksimalkan SEO secara on-site berarti mengoptimalkan kualitas produksi konten dan infrastruktur situs. Secara garis besar, ini berarti memproduksi konten yang:
Mencari cara meningkatkan visibilitas suatu laman web secara eksternal atau di luar situs yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah mendapatkan tautan dari situs-situs berperingkat tinggi menuju situs kamu, sehingga meningkatkan peringkat situs kamu di PageRank.
Secara umum, implementasi secara off-site lebih kompleks dibanding on-site dan membutuhkan usaha dan fokus yang lebih berkepanjangan. Contoh cara penerapan off-site SEO secara langsung adalah mengirimkan konten ke suatu situs media agar situs tersebut memuat link ke situs kamu. Off-site SEO juga bisa dilakukan secara tidak langsung melalui word-of-mouth atau media sosial untuk meningkatkan visibilitas laman kamu secara organik.
Banyak perusahaan juga menggunakan perangkat atau plugin tambahan untuk membantu meningkatkan SEO. Contoh perangkat pendukung yang populer adalah Moz untuk audit situs dan Yoast untuk optimasi konten blog.
Saat ini, search engine memiliki peranan besar dalam mengarahkan pengguna internet menuju situs atau laman. Menurut Shareaholic, sekitar 34,8 persen kunjungan situs web pada tahun 2017 bersumber dari search engine seperti Google dan Bing. Ini membuat search engine menjadi sumber traffic terbesar, melampaui media sosial yang memiliki angka total sekitar 25,6 persen.
Tak hanya itu, mendapat peringkat tinggi juga penting jika kamu ingin situs web kamu dikunjungi banyak orang. Kebanyakan orang hanya melihat halaman pertama dari hasil pencarian. Menurut data dari Forbes, sekitar 71 persen kunjungan situs web melalui pencarian Google diperkirakan berasal dari halaman pertama saja.
Kedua situasi ini berarti jika suatu pihak ingin situsnya banyak diketahui, situs tersebut harus mudah ditemui melalui search engine. Tidak ada gunanya membuat situs yang berkualitas jika para pengguna tidak melihatnya!
Namun, perlu kamu ketahui bahwa algoritme search engine seperti Google sangat kompleks dan selalu diperbarui. Seiring dengan perubahan tren pengguna dalam menggunakan search engine, cara beroperasi mesin pencari juga akan diubah.
Tidak ada rumus mutlak yang selalu bisa digunakan untuk memastikan suatu konten akan mendapat peringkat tinggi.
Jika SEO penting, maka mempelajari SEO juga penting, terutama jika kamu mengelola bisnis di platform online. Meski tersedia banyak panduan dan perangkat bantuan, tidak ada “rumus rahasia” yang bisa digunakan sehingga suatu konten selalu mendapat peringkat tinggi.
Memaksimalkan SEO berarti bahwa kamu harus terus-menerus melacak kata kunci populer, mencari tahu pembaruan untuk algoritme search engine, dan mengevaluasi konten di situs kamu.
Bagaimana cara Tech in Asia membangun situs sampai punya 40 juta pembaca? Simak panduan lengkap membuat situs, mulai dari instalasi, membuat konten, SEO, optimisasi situs, hingga cara monetisasinya. Klik tombol di bawah ini untuk mulai belajar.